Lanjut Edi, bahwa masalah tersebut diserahkan sepenuhnya pada pihak operator, termasuk mengenai masalah hukum.
"Kita sudah meminta dia (operator-red) untuk memberikan saknsi (sopir-red) secara tidak hormat. Kita meminta kasus tersebut supaya tidak terulang. Dan kami minta buktinya," tambahnya.
Edi juga mengatakan, dalam masalah tersebut pihaknya merasa dirugikan dalam segi sosial. Pasalnya, kepercayaan masyarakat menggunakan angkutan yang nyaman dan aman dapat memudar.
Baca Juga: Ditanya Polisi, Sopir Vanessa Angel Akhirnya Mengakui Hal ini
Padahal, Pemkot Tangerang saat ini sedang giat mensosialisasikan minat masyarakat agar mau menggunakan angkutan yang saat ini berjumlah 80 unit tersebut.
"Kalau kategori dugaan apakah benar atau tidak adanya pelecehan seksual, saya tidak tahu juga. Namun, kita melihat W tidak melaksanakan standar pelayanan minimal (SPM) dengan berhenti dan melintas di jalur yang semestinya yakni Cimone - Gandasari," tandasnya.
Edi mengklaim, seluruh angkot Si Benteng sudah dilengkapi Global Positioning Syistem (GPS)guna mengetahui pergerakan kendaraan.
"Semua angkutan sudah dilengkapi GPS untuk mantau pergerakan kendaraan," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Seputartangsel.com berjudul "Viral Video Mesum Dalam Angkot Si Benteng, PT TNG Pecat Oknum Sopir".***