Mahasiswi UMY Korban Pemerkosaan Mengaku Saat Diperkosa Dalam Keadaan Haid

- 9 Januari 2022, 12:00 WIB
Ilustarasi kekersan Seksual.
Ilustarasi kekersan Seksual. /Pexels/Karolina Grabowska

TERAS GORONTALO - Kabar kasus pemerkosaan tiga mahasiswi oleh mantan pengurus BEM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus mencuri perhatian publik. Kasus ini viral media sosial dari unggahan dear_umycatcallers.

Dalam unggahan caption @dear_umycatcallers menyebut korban pemerkosaan dalam keadaan haid saat pelaku meredup paksa.

Pengakuan salah satu korban pemerkosaan mengaku saat itu sedang haid yang sebelumnya diminta mencuci darah haidnya. Korban menyebut, sebelumnya ia telah dibohongi oleh terduga pelaku tersebut.

Baca Juga: Warganet Buru Profil Pengurus BEM Teduga Pelaku Pemerkosaan Tiga Mahasiswi UMY

Kejadian itu dilaporkan oleh tiga korban ke akun Instagram @dear_umycatcallers mulai 31 Desember 2021 dan kronologi kejadian mereka diunggah oleh pemilik akun.

Salah satu korban tersebut mengaku, peristiwa itu terjadi sekira tiga setengah bulan yang lalu. Korban pemerkosaan pertama kali diperkenalkan dengan pelaku berinisial MKA (OCD) oleh temannya dari fakultas lain.

Dikutip Teras Gorontalo dari PRFM News berjudul "Viral Dugaan 3 Mahasiswi UMY Diperkosa Aktivis BEM Kampus, Satu Korban Dinodai saat Sedang Haid"

Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Mahasiswi UMY Menyebut Dirinya Hypersex

Setelah tiga hari berkenalan lewat chat, korban diajak menemani MKA (OCD) rapat. Namun MKA (OCD) meminta korban untuk menjemputnya dengan dalih tidak ada motor.

Korban merasa aneh saat diperjalanan. MKA (OCD) memboncengi korban lewati jalan sepi, seperti bukan jalan menuju lokasi rapat.

Kemudian MKA (OCD) berhenti di sebuah toko untuk membeli miras, lalu melanjutkan perjalanan yang ternyata menuju tempat kost pelaku.

Baca Juga: Mantan Pengurus BEM UMY Lakukan Pemerkosaan Terhadap Mahasiswi Sejak 2018

Korban pun bingung, hingga akhirnya ia sadar bahwa MKA (OCD) telah membohonginya.

Setelah MKA (OCD) minum miras, sekira pukul 22.00 WIB ia meminta korban melakukan persetubuhan. Korban dalam keadaan sadar dan tidak minum miras.

Pada waktu itu, korban sedang haid. MKA (OCD) tidak peduli dan memaksa korban untuk mencuci darah haidnya.

Baca Juga: Rektorat UMY Tanggapi Kasus Pemerkosaan Tiga Mahasiswi, Pengurus BEM di DO Dengan Tidak Hormat

Korban tetap menolak. Tetapi pelaku terus memaksa untuk bersetubuh.

“Timbul pemerkosaan karena korban tidak sepakat/consent untuk disetubuhi,” tulis akun @dear_umycatcallers.

Disebutkan pula dalam akun tersebut bahwa korban dan MKA (OCD) hanya berteman biasa tidak miliki hubungan pacaran.

Baca Juga: Pengurus BEM Demisioner Diduga Melakukan Pemerkosaan Terhadap Tiga Mahasiswi

Usai terjadi pemerkosaan, korban sempat masih chatting dengan MKA (OCD) dan memastikan dirinya tetap bisa berteman asal tanpa ‘physical touch’ ke arah tindakan seksual.

Namun MKA (OCD) menolak syarat tersebut hingga korban menolak untuk lanjut berteman dengan pelaku tersebut.***

 

Editor: Viko Karinda

Sumber: PRFM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah