TERAS GORONTALO - Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami sakit maag secara tiba-tiba.
Sakit maag dirasakan seperti nyeri perut hebat tepat di ulu hati.
Terkadang disertai dengan perut sebah dan rasa mual yang tidak nyaman.
Baca Juga: Kapan Bisa Vaksin COVID-19 Dosis Kedua? Catat ini Penjelasannya
Dilansir terasgorontalo dari instagram @dokterdecsa, pada Sabtu, 29 Agustus 2021, ini penyebab terjadi maag.
Sakit maag biasanya dicetuskan bisa oleh berbagai macam penyebab yang tidak bisa disadari.
Banyak yang tidak tahu penyebabnya sehingga penanganan sakit magg pun tidak efektif.
Baca Juga: 5 Alasan Nadiem Makarim Mengapa Siswa Harus Segera Sekolah Tatap Muka
- Obat nyeri
Obat nyeri diketahui dapat meningkatkan produksi asam lambung serta merusak lapisan lambung.
Selainm itu, obat nyeri dapat menurunkan produksi mucous (Cairan pelindung lambung) dan dapat menurunkan aliran darah ke lambung.
Hal itu akan meningkatkan risiko terjadinya luka pada lambung yang dapat menimbulkan nyeri hebat.
Baca Juga: Beijing Dituduh Sembunyikan Informasi Asal Mula COVID-19, China: Manipulasi Politik
- Infeksi H.PYLORI
Ada mikroorganisme yang sering menjadi penyebab terjadinya maag akut dan kronis.
Bakteri ini dinamakan Helicobacter Pylori.
Pada beberapa orang yang mengalami maag akut dan kronis didapati infeksi bakteri ini.
- Merokok
Merokok tertnyata dapat meningkatkan produksi asam lambung dan dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD (Aliran balik asam lambung ke kerongkongan).
Selain itu juga, merokok dapat meningkatkan risiko bakteri Helicobacter Pylori yang menyebabkan terjadinya luka di lambung.
- Makanan tertentu
Beberapa makanan dan minuman yang dapat mengiritasi lambung dan meningkatkan risiko terjadinya maag akut adalah:
1. Makanan yang asam
2. Jus buah
3. Makanan berlemak
4. Makanan yang digoreng
5. Makanan pedas
6. Minuman berkarbonasi
7. Alkohol
8. Kopi
- Extreme stres
Pada kondisi pasien yang sedang mengalami kondisi syok, infeksi seluruh tubuh, luka bakar dan lainnya, dapat meningkatkan risiko terjadinya maag akut.
Pada kondisi stress berat dapat mengakibatkan produksi asam lambung yang dapat menyebabkan terjadinya erosi atau luka di lapisan lambung.***
Editor: Fahri Rezandi Ibrahim