Namun, belakangan viral sebuah pesan yang diduga ditulis oleh Bharada E di media sosial. Dalam pesan tersebut, ia membeberkan bahwa salah satu alasan Brigadir J dibunuh adalah adanya mafia di balik kebakaran Kejaksaan Agung (Kejagung) beberapa waktu silam.
"Saya mau menyampaikan lagi kepada warga semua melalui media tiktok bahwa bos Irjen Ferdy Sambo juga membunuh Alm Brigadir J karena Alm Brigadir J juga sudah mendengar siapa dalam (mafia) dalam pembakaran gedung Kejaksaan Agung," tulis pesan dalam video yang diunggah akun Tiktok @richard_eliezer pada 11 Agustus 2022.
"Dengan mendengar hal ini, Irjen Ferdy Sambo sangat marah sekali dan takut jika Alm Brigadir J membocorkan hal ini ke awak media dan atasa Polri. Saya dan rekan-rekan saya disuruh Bos Irjen Ferdy Sambo untuk menyiksa Alm Brigadir J," sambungnya.
Kemudian, ketika akan ditembak oleh Ferdy Sambo, Brigadir J sempat menangis dan memohon agar tidak dibunuh.
Namun, Ferdy Sambo tidak dapat menahan emosinya dan langung mengeksekusi Brigadir J.
Dalam pesan yang sama, Bharada E juga mengaku diminta Ferdy Sambo untuk memindahkan ke Depok, Jawa Barat agar tidak bisa dimintai keterangannya oleh pers.
Meski ia mengiyakan perintah mantan Kadiv Propam Polri itu, tetapi Bharada E justru memindahkan keluarganya ke pedalaman karena khawatir akan keselematan mereka.
"Saya mengiyakan perintah beliau tetapi saya tidak melakukannya karena takut keluarga saya terancam oleh beliau sehingga saya memindahkan keluarga saya jauh ke pedalaman," ujarnya.
Bharada E juga meminta kepada tim penyidik agar segera meminta keterangan Putri Candrawathi terkait kekerasan yang dilakukan Ferdy Sambo.
Lebih lanjut, Bharada E mengungkapkan ketakutannya akan disiksa oleh orang suruhan Ferdy Sambo di dalam tahanan.