Network
TERAS GORONTALO - Kolonel Priyanto saat ini telah ditahan di tahanan militer. Ia bersama dua oknum anggota TNI lainnya yakni Kopda Andreas dan Kopda Ahmad terlibat dalam kasus menabrak dua remaja yaitu Handi 16 tahun dan Salsabila 14 tahun di Nagreg.
Tiga oknum anggota TNI tersebut selain menabrak mereka juga membuang kedua remaja tersebut ke Sungai Serayu.
Terbaru Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dibuat marah oleh Kolonel Priyanto. Sebab mantan Kasie Intel Korem 133/NW Gorontalo Kodam XIII/Merdeka itu sering berbohong dalam penyelidikan kasus yang menewaskan Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) itu.
Baca Juga: Mucikari Prostitusi Anak Diringkus Polisi
“Per hari ini penyidik baik dari Angkatan Darat (AD) maupun TNI akan menetapkan mereka sebagai tersangka. Karena ada usaha-usaha untuk berbohong, oleh karena itu dari tiga ini ya, ini kan kita periksa sejak awal,” kata Jenderal Andika Perkasa di Kantor Kominfo, Jakarta, 28 Desember 2021
TNI melakukan pemeriksaan terhadap Kolonel Inf Priyanto setelah mendapatkan bahan dan bukti dari Polresta Bandung. Dari bahan tersebut TNI bisa menentukan hukuman dan sanksi kepada pelaku.
“Ini kan kita periksa sejak awal, kalau kolonel P awal kita periksa setelah kita dapat info dari Polresta Bandung, kita lakukan pemeriksaan memang di satuannya di Gorontalo. Nah itu sudah mulai ada usaha-usaha untuk berbohong,” ujar Jenderal Andika Perkasa.
Baca Juga: Ramalan Semua Zodiak 30 Desember: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo
Jenderal Andika Perkasa menyebut ketiga oknum TNI yang menjadi tersangka dari kasus penabrakan ini akan berada di Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan. “Untuk memudahkan akan kami tarik. Lokusnya sebetulnya kan ada di Jawa Barat tapi ditarik ke Jakarta sehingga dilakukan secara terpusat,” katanya.
